Sabtu, 11 Agustus 2007


Pembantu Julie Estelle Suka Mengutil



Liputan6.com, Jakarta: Pemeran utama dalam film Selamanya, Julie Estelle, ternyata pernah menjadi korban tindak pencurian. Ini dilakoni pembantu rumah tangga yang dipekerjakan dari sebuah yayasan. Kehadiran sang pembantu awalnya memang membuat rumah gadis cantik ini lebih rapi dan bersih. Di balik itu, sang pembantu ternyata mempunyai niat buruk.

Usai bekerja sekitar dua bulan, sang pembantu mulai berani menggunakan telepon. Ini pun tanpa sepengetahuan ibunda Julie. "Dia menelepon suaminya dan menjelaskan keadaan rumahku," tutur Julie kepada SCTV di Jakarta, baru-baru ini. Kontan, teguran sang mama dijawab dengan permintaan maaf. Sang pembantu juga berjanji tidak mengulangi lagi.

Peristiwa tersebut cukup membekas dalam ingatan artis blasteran Manado-Prancis ini. Buntutnya, kejadian demi kejadian mulai menimpa keluarga Julie. Diawali dengan hilangnya sepatu Julie. "Sepatuku hilang, aku sempat cari kemana-mana," ungkap gadis kelahiran 4 Januari 1989 ini.

Beberapa hari kemudian, kejadian serupa terulang lagi. Kali ini telepon genggam miliknya yang sengaja ditinggalkan di kamar raib. Padahal, biasanya tidak pernah ada barang yang berpindah tempat, meski ditinggalkan pemilik kamar. "Tadi pagi dia [pembantu] melihat handphone, tapi kok pas aku lihat udah nggak ada," ujar kekasih pembalap Moreno Soeprapto ini.

Menanggapi peristiwa yang menimpanya, Julie tidak berani berburuk sangka. Namun hilangnya sejumlah barang membuat adik Cathy Sharon ini sedikit curiga kepada sang pembantu. Kecurigaan Julie mulai beralasan. Sebab, sang pembantu yang belum genap tiga bulan bekerja ini tiba-tiba mengundurkan diri.

Akibat sejumlah kejadian tersebut, anak kedua pasangan Thierry Gasnier dan Hilda Limbara ini berani menyimpulkan pelaku yang kerap mengutil sejumlah barang di rumah. "Satu-satunya orang yang mencuri barang aku adalah dia," ujar Artis yang memulai debut layar lebar dalam film Alexandria ini. Ia pun mulai bersikap selektif dan tidak sembarangan dalam mencari pembantu rumah tangga.

Menurut Julie, pengalaman pahit ini menjadi pelajaran berharga bagi keluarganya untuk selalu bertindak waspada. Ia berharap mimpi buruk ini tidak akan terulang lagi serta tidak menimpa siapa pun. Ia mengimbau kepada pihak penyalur atau agen agar lebih selektif mendistribusikan tenaga pembantu. Ini semata-mata agar tidak mencoreng nama baik yayasan atau penyalur tenaga kerja tersebut.(REN/Kurnia Supriyatna)

Sumber : http://www.liputan6.com/news/?id=145644&c_id=11

Tidak ada komentar: